Minggu, 16 Januari 2011

KENAPA WANITA ENGGAN BERHIJAB/KERUDUNG

ALASAN DAN JAWABAN

KENAPA WANITA ENGGAN BERHIJAB/KERUDUNG


KE-1 : MENAHAN GEJOLAK SEKSUAL

ALASAN : Kalo pake hijab, nanti kecantikannya ketutup donk, terus laki-laki yang
ingin melihat wajah asli kita, akan menahan nafsunya, kalo terus ditahan
nafsunya
itu bisa meledak dan ia melampiaskannya dengan melakukan pelecehan! Nah,
pemecahannya khan, ya kita harus buka hijab, bener gak ?

JAWAB: Seandainya jalan pemecahan itu benar, tentu Amerika dan negara-negara
barat akan menjadi negara yang paling kecil kasus perkosaan dan pelecehan
terhadap wanita di dunia. Namun pada kenyataannya tidak demikian, bahkan menurut
buku "Crime in USA" terbitan FBI, dikatakan bahwa
setiap enam menit sekali terjadi kasus pemerkosaan disana. Ihhh seremm

Jadi, Kepada orang yang masih mempertahankan dan meyakini
kebenaran alasan tersebut, kita bisa mencari jawaban atas kesalahan mereka
melalui 3 hal: Pertama, berbagai data statistik telah mendustakan cara
pemecahan yang mereka tawarkan; Kedua, hasrat seksual terdapat pada
masing-masing pihak, pria dan wanita; Ketiga, yang membangkitkan nafsu
seksual laki-laki adalah tatkala ia melihat kecantikan wanita, baik wajah, atau
anggota tubuh lain yang mengundang syahwat. Jadi itu bukan alas an lagi, OK



KE-2 : BELUM MANTAP DENGAN HATI

ALASAN : Khan berhijab itu harus dengan
hati bicaranya, Ya, kalo misalnya kata hati saya belum mantap untuk berhijab,
gimana?

JAWAB: Ukhti yang berdalih dengan alasan ini
hendaknya bisa membedakan antara dua hal. Yakni antara perintah Allah dengan
perintah manusia. Jika perintah itu datangnya dari manusia, maka bisa salah dan
bisa benar. Adapun jika perintah itu dari Allah, maka tidak ada alasan bagi
manusia untuk mengatakan "saya belum mantap". Bila ia masih
mengatakan hal itu dengan penuh keyakinan bisa saja dikatakan bahwa keislamannnya juga belum mantap dan itu
melanggar ajaran Allah, padahal ia mengetahui perintah tersebut dari Allah,
maka hal tersebut bisa menyeretnya pada bahaya yang sangat besar, yakni keluar
dari agama Allah, sementara dia tidak menyadarinya. Sebab dengan begitu
berarti ia tidak percaya dan meragukan kebenaran perintah tersebut. Perintah
untuk berhijab/ kerudung (QS: Al-Ahzab: 59)


KE-3 : ALLAH BELUM MEMBERIKU HIDAYAH

TANYA: Sebenarnya aku sich pengen banget
pake hijab, tapi kalo Allah belum memberiku hidayah. Aku mesti gimana?

JAWAB: Ukhti yang berdalih seperti ini
telah terperosok dalam kekeliruan yang nyata. Kami ingin bertanya:
"Bagaimana kamu tahu bahwa Allah belum memberimu hidayah?" Jika
jawabannya, "Aku tahu", maka ada satu dari dua kemungkinan: Pertama,
dia mengetahuinya dari ilmu ghaib, sehingga ia tahu apa yang ada di dalam kitab
yang tersembunyi (Lauhul Mahfuzh). Dia pasti mengetahui pula bahwa dirinya
termasuk orang-orang yang celaka dan bakal masuk Neraka. Kedua, ada
makhluk lain yang mengabarkan tentang nasib dirinya, bahwa dia tidak termasuk
wanita yang mendapatkan hidayah. Mungkin bisa jadi yang memberitahu itu
malaikat, jin atau pun manusia. Namun, ketika jawaban tadi tidak ada pada
dirinya,
bagaimana dia tahu Allah belum memberi hidayah?

Hidayah itu datangnya dari Allah, namun kita wajib berusaha untuk mendapatkannya. Tanpa
ada usaha tidak mungkin ada hasil. Oleh karena itu, kalo masih beralasan
seperti ini, itu tidak masuk akal. Berusahalah untuk mendapatkan hidayah itu.


KE-4 : TAKUT TIDAK LAKU NIKAH

ALASAN : Saya takut, kalau saya pake hijab, nanti nggak laku
nikah. Cowok khan biasanya suka liat fisiknya dulu, wajahnya,

rambutnya, bodinya, segalanya dech! gimana
tuch?

JAWAB: Kecantikan memang merupakan salah
satu sebab pokok dalam pernikahan, tetapi ia bukan segalanya sebab. Rosul
pernah bersabda, bahwa wanita dinikahi karena 4 hal: kecantikannya, hartanya,
keturunan dan agamanya. Tapi yang menjadi prioritas adalah agamanya.

Kaum laki-laki tidak hanya melihat
unsur kecantikan semata, tetapi ada hal lain yang menyatu dengan kecantikan
yaitu sholeha yang dijadikan pertimbangan dalam memilih isteri. Bisa jadi sikap
gadis yang biasa memperlihatkan aurat -yang dimaksudkan untuk menawan hati
pria- menjadi bumerang bagi dirinya. Bisa saja tindakan itu malah membuat para
pemuda enggan menikahinya. Sebab mungkin para pemuda beranggapan, jika wanita
tersebut berani melanggar perintah Allah berhijab, tidak menutup kemungkinan
dia akan berani melanggar perintah lain bahkan suami. Karena setan memiliki
banyak kiat. Meskipun terkadang kenyataan yang ada tidak selalu sesuai dengan
pendapat ini, tetapi memang begitulah keadaan mayoritas pemuda kita di zaman
sekarang. Pemuda yang menyunting gadis ber-hijab, namanya akan menjadi harum,
meskipun
ia sendiri tidak termasuk orang-orang yang dinilai ta'at menjalankan perintah
agama.

 

KE-5 :BELUM DEWASA

ALASAN: Saya belum cukup umur untuk dihijab,
hijab khan khusus untuk orang dewasa!

JAWABAN: Kebanyakan berpendapat bahwa
kedewasaan seorang gadis dimulai saat berumur 20 tahun. Dan menganggap yang
dibawah 20 tahun itu masih anak-anak meskipun ia sudah haid. Padahal itu adalah
pendapat yang
keliru. Dalam Islam kewajiban seorang wanita untuk menjalankan perintah Allah
adalah ketika ia sudah baligh (sudah haid dalam usia 9 tahun, atau sempurna
umurnya 15 tahun), maka ketika ia sudah baligh, ia juga bisa dibilang dewasa
dan sudah ada kewajibannya untuk berhijab. Jadi tidak ada alasan lagi kalo usia
sudah renta tapi masih bilang belum dewasa. Dan apakah kamu bisa menjamin
umurmu masih panjang? Coba bayangkan, banyak khan teman-teman kita yang masih
belia tapi sudah mendahului kita. Makanya buruan dech kamu pada insyaf.



KE-6 : GAYA, MENGHALANGI BERHIAS DAN BUKAN HIJAB

ALASAN :
Ach, banyak ko wanita yang berhijab malah dia lebih parah dalam melanggar
ajaran agama, misalnya pacaran dan ia menggunakan hijab hanya untuk gaya, lalu
kalo nanti saya berhijab kecantikan saya tidak bisa dilat orang donk!

JAWABAN
: Hijab memang bukan
segi penilaian baik buruknya seorang wanita, namun dengan berhijab setidaknya
orang tidak akan berburuk sangka kepadanya dan cowok juga tidak akan berani
menganggunya. Itu sudah jaminan Allah (coba buka QS. Al-Ahzab: 59) jadi
sebaiknya mengenakan hijab itu bukan untuk mode atau gaya, tapi semata-mata
karena Allah dan kita mesti merasa yakin untuk berhijab karena itu memang sudah
menjadi keharusan. Kalo itu sudah dilaksanakan, maka kita akan merasa hidup ini
teratur dengan aturan Allah tidak seenaknya. Ia tidak akan berani melanggar
perintah Allah termasuk pacaran dan lain-lain.

Lalu, terlebih
dulu patut kita
pertanyakan: "Untuk siapa engkau pamer aurat? Untuk siapa engkau
berhias?" Jika jawabannya:
"Aku memamerkan tubuhku dan bersolek agar semua orang mengetahui
kecantikan dan kelebihan diriku," maka kembali kita perlu bertanya:
"Apakah kamu rela, kecantikanmu itu dinikmati oleh orang yang dekat dan
yang jauh darimu?" "Relakah kamu menjadi barang dagangan yang murah,
bagi semua orang, baik yang jahat maupun yang terhormat?" "Bagaimana
engkau bisa menyelamatkan dirimu dari mata para serigala yang berwujud
manusia?". "Maukah, jika dirimu dihargai serendah itu?"

Saudariku, engkau amat mahal dan
berharga sekali. Pernahkah terlintas dalam benakmu, bagaimana seorang pembeli
membolak-balik barang yang ingin dibelinya? Jika ia tertarik dan berniat
membelinya, ia akan meminta kepada sang penjual agar ia diambilkan barang baru
sejenis yang masih tersusun di atas rak. Ia ingin agar yang dibelinya adalah
barang yang belum pernah tersentuh oleh tangan manusia.

Renungkanlah perumpamaan ini
baik-baik. Dari sini, engkau akan tahu betapa berharganya dirimu, yakni jika
engkau menyembunyikan apa yang harus engkau sembunyikan sesuai dengan perintah
Allah kepadamu.


SAUDARIKU,

ALASAN APALAGI YANG MENGHALANGIMU
UNTUK BERHIJAB ???

KALU BUKAN HARI INI, MAU KAPAN LAGI?

DAN APA BESOK KITA MASIH HIDUP DI
DUNIA INI ??? RENUNGKANLAH !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar